Sunday, January 10, 2021

LIVE IG THE SERIES 2 - TANTANGAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA ANAK AUTIS



Kelas Psikologi Klinis Kelompok 2 pada live instagram mereka mengangkat sebuah kasus yang sedang terjadi akhir akhir ini. Sejak awal 2020 virus Corona sudah merebak di seluruh penjuru dunia dan mempengaruhi segala sektor, tidak terkecuali sektor pendidikan.  Narasumber yang dibawakan oleh kelompok 2 merupakan seorang tenaga pengajar di Sekolah Luar Biasa di Surabaya. Beliau bernama bapak Rohman, S.Pd.

Bersekolah merupakan hak semua anak tidak terkecuali pada anak-anak autis. Namun semenjak adanya pandemi corona, tantangan untuk mengajar anak-anak autis menjadi meningkat. Sebut saja tantangannya ketika pembelajaran offline, anak autis sulit sekali untuk disuruh memegang pensil. Ketika pengajar sedikit melepaskan perhatiannya dari anak tersebut, si anak yang tadinya duduk di kursi tiba-tiba saja ia sudah tidak berada di kursinya.

Jadi bisa dibayangkan pada anak autis ketika virus Corona menyebar dan sekolah-sekolah akhirnya menerapkan pembelajaran jarak jauh, anak-anak ini sulit sekali untuk bisa berada di depan layar komputer dalam waktu yang lama. Alhasil guru-guru membutuhkan bantuan para orangtua untuk menyampaikan pelajaran. Orangtua menjadi peran vital dalam pembelajaran daring. Sayangnya orangtua juga disibukkan oleh pekerjaan mereka sehingga waktu yang bisa diberikan untuk penyampaian pelajaran juga terbatas. Anak-anak autis memiliki kesulitan untuk bisa beradaptasi pada kondisi baru dimana ia harus belajar di rumah. Selama ini yang mereka tahu jika belajar ya di sekolah, bukan di rumah.

Anak autis memiliki kendala untuk berkonsentrasi pada pembelajaran, mengikuti instruksi yang diberikan guru sehingga guru harus memberikan instruksi berulang-ulang agar anak benar-benar mengerti.

Ada perbedaan mata pelajaran antara pada saat offline dan online. Yang awalnya ada pelajaran akademik, bina diri, dan sosialisasi menjadi berubah. Pembelajaran sosialisasi menjadi kurang atau bahkan tidak ada karena anak-anak tidak dapat bertemu dengan kawan-kawannya secara langsung.

Pola pengajaran anak-anak autis rupanya tidak dapat disamakan satu sama lainnya meskipun mereka berada pada rentang usia yang sama. Tingkat keparahan autism tiap anak mempengaruhi pelajaran apa yang mereka terima. Anak autis adalah anak-anak yang mengalami keterlambatan pada perkembangan otaknya sehingga fungsi kognitif mereka pun terhambat. Oleh karenanya jika ada anak autis dengan tingkat keparahan yang cukup tinggi maka pembelajaran yang dapat diberikan adalah seperti pengenalan warna, pengenalan bentuk, penghitungan 1-10, dan sebagainya.

Seperti yang telah saya sebutkan bahwa peran orangtua merupakan kunci keberhasilan pendidikan anak autis. Oleh sebab itu waktu yang pendamping (orang tua dapat digantikan oleh orang lain seperti kakak, adik, atau kerabat lainnya) dapat berikan sangat penting. Pendidik haruslah menghubungi pendamping agar dapat menyesuaikan waktu mereka.

No comments:

Post a Comment

LIVE IG THE SERIES 8 - ALZHEIMER

Kelompok terakhir dari live IG the series ini merupakan kelompok 8 yang membahas mengenai alzheimer. Jika pada blog sebelumnya kita membahas...