Sebuah film berjudul “To
the Bone” menjadi sebuah topik pembahasan yang diangkat oleh kelompok 3. Film
ini menceritakan seorang gadis yang mengalami gangguan anorexia nervosa, sebuah
gangguan dimana individu menginginkan bentuk tubuh yang tidak realistis yaitu
amat SANGAT kurus. Biasanya yang memiliki gangguan adalah seorang remaja putri.
Mereka sangat memperhatikan bentuk tubuh mereka hingga tidak memperhatikan
kesehatan diri sendiri.
Anorexia nervosa masuk
kedalam kategori gangguan makan yang artinya kebiasaan makan yang tidak teratur
yang dikarenakan ketakutan akan berat dan bentuk badannya sendiri.
Ada beberapa ciri
mereka-mereka yang mengalami gangguan ini yaitu membatasi jumlah makanan dan
menganggap diri mereka kelebihan berat badan dari makanan yang mereka makan
sehingga mereka berusaha mengurangi jumlah makanan dengan harapan akan
mengurangi berat badan mereka.
Oleh sebab itu pada
film digambarkan individu yang memiliki gangguan ini mengurangi porsi
makanannya menjadi kecil kecil dan makanan tersebut hanya dikunyah kemudian
dibuang di tissue. Dampak dari perilaku tersebut adalah penurunan berat badan
secara extreme dan sangat mengganggu kesehatan yang bersangkutan.
Faktor orang bisa
mengalami gangguan anorexia nervosa cukup beragam. Bisa dikarenakan
permasalahan keluarga, faktor genetik, ada persepsi yang salah mengenai body
image, pengalaman yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan bentuk badan
seperti body shaming, faktor lingkungan dan sebagainya.
Banyak hal yang dapat
diambil pada film tersebut sebagai contoh pada saat karakter utama dari film
tersebut bertemu dengan dokternya, hal pertama yang ditanyakan ialah kapan
terakhir kali menstruasi. Pertanyaan itu adalah pertanyaan cukup menohok.
Karakter utama tidak bisa menjawab dan si dokter berkata sepertinya sudah lama
sekali ya. Artinya disini anorexia nervosa pada perempuan mempengaruhi siklus
menstruasi mereka dan itu yang membuat
menjadi permasalahan fungsi reproduksi.
Dampak secara fisik
yaitu postur tubuh yang tulang-tulangnya menojol, mudah kedinginan, warna kulit
pucat, jari-jarinya membiru, banyak rambut halus, tipis, dan rontok.
Sedangkan dampak
psikologis dari gangguan ini ialah mereka memiliki persepsi kecantikan yang
salah dimana pada film juga digambarkan dengan sangat apik. Ada majalah-majalah
kecantikan yang membuat individu dengan gangguan ini ketika memakan satu batang
cokelat saja rasanya sangat horror sekali. Ada keinginan-keinginan untuk
memuntahkan kembali makanan mereka, menggunakan obat pencahar, dan olahraga
yang berlebihan.
Dinamika emosi pada
individu dengan gangguan ini adalah menjadi mudah marah, kurang memiliki
kepercayaan diri karena pada pikiran mereka adalah “aku gemuk” ketika
orang-orang lain sibuk berinteraksi sosial, orang dengan gangguan ini lebih
sibuk memperhatikan penampilannya sehingga dalam relasi pun bermasalah. Ketika
orang makan, ia hanya melihat saja atau ketika makan pun tidak mengkonsumsi
dengan benar. Ia tidak mau membahas mengenai makanan. Ia harus tahu berapa
jumlah kalori yang ia makan.
Cantik itu seperti apa
sih? Kita harus memiliki pandangan bahwa cantik haruslah sehat.
Penanganan untuk
gangguan ini jika pada film menggunakan Family Therapy. Namun menurut
narasumber, pada penanganan individu dapat menggunakan CBT (Cognitive Behavioural
Therapy).
Alasan mengapa
kebanyakan perempuan remaja yang mengalami gangguan anorexia nervosa adalah
pubertas. Masa pubertas lah yang mengakibatkan perubahan pada fisik seseorang
sehingga organ-organ seks primer dan sekundernya pun berkembang hingga matang. Perbedaan
antara pria dan wanita adalah pada saat pubertas, perkembangan pria lebih
cenderung positive. Pria lebih bahagia dengan perubahan yang mereka alami
dibandingkan dengan wanita. Pria merasa lebih maskulin akan tetapi wanita malah
menjadi berpikir mengapa ketika makan sedikit mereka menjadi cepat membesar. Sehingga
perubahan ini membuat wanita menjadi tidak puas. Belum lagi ditambah dengan
persepsi mengenai kecantikan yang membuat mereka lebih aware dengan dirinya
sendiri terlebih jika orientasi mereka adalah penilaian dari orang lain.
No comments:
Post a Comment